Cara Membuat Journaling Bertema Musim Hujan dengan Ilustrasi dan Kutipan

Musim hujan tuh punya vibe yang beda. Ada rasa melankolis, tenang, sekaligus reflektif. Kalau lo juga ngerasain itu, kenapa gak lo tuangin jadi jurnal yang estetik dan meaningful? Dalam artikel ini, gue bakal kasih tahu lo cara membuat journaling bertema musim hujan dengan ilustrasi dan kutipan, lengkap dari ide konsep sampai detail visual biar hasilnya gak cuma bagus dilihat, tapi juga dalam maknanya.

Journaling bukan cuma tentang nulis perasaan, tapi juga tentang menciptakan ruang untuk jujur, berekspresi, dan healing secara visual. Musim hujan pas banget buat itu. Yuk, mulai bikin jurnal yang jadi teman refleksi lo selama hujan turun.

Kenapa Journaling Musim Hujan Itu Spesial?

Ada hal unik dari hujan. Dia dateng pelan, tapi bawa banyak rasa.

Kelebihan Tema Musim Hujan untuk Journaling:

  • Moodnya dapet: suasana sunyi cocok buat nulis atau gambar
  • Banyak simbolisme: hujan = harapan, kesedihan, ketenangan
  • Warna natural: tone abu-abu, biru, coklat cocok buat visual chill
  • Kutipan dan puisi hujan tuh powerful banget

Jadi jelas, cara membuat journaling bertema musim hujan dengan ilustrasi dan kutipan bukan cuma soal estetik, tapi juga soal emosional.

Langkah 1: Siapkan Alat dan Bahan Journaling

Lo bisa bikin versi digital atau manual. Tapi buat vibe musim hujan, versi tulis tangan lebih cocok karena lebih “terasa” personal.

Alat Manual:

  • Notebook/journal kosong
  • Pensil, pena gel, brush pen
  • Stiker, washi tape, kertas sobek
  • Kuas dan cat air (opsional)
  • Kertas kraft, tisu teh, atau kain buat efek rustic

Alat Digital:

  • iPad/tablet + stylus
  • App: GoodNotes, Notability, atau Procreate
  • Brush watercolor digital, font handwriting
  • Sticker digital dan template layout

Versi mana pun oke, yang penting nyaman buat lo eksplor ide dan emosi.

Langkah 2: Tentuin Gaya Visual dan Mood Warna

Biar halaman jurnal lo konsisten, pilih palet warna dan gaya visual yang mewakili hujan versi lo.

Warna yang Cocok:

  • Abu-abu kabut
  • Biru tua atau navy
  • Hijau lumut
  • Coklat kayu dan beige
  • Hitam putih untuk efek kontras

Gaya Visual:

  • Ilustrasi bergaya sketsa
  • Watercolor effect
  • Sobekan kertas + tulisan tangan
  • Kolase stiker dan foto suasana hujan

Dengan gaya yang jelas, cara membuat journaling bertema musim hujan dengan ilustrasi dan kutipan jadi lebih terarah dan artistik.

Langkah 3: Rancang Layout Halaman

Sebelum mulai coret-coret, pikirin layout biar setiap halaman punya struktur dan gak asal.

Contoh Layout Musim Hujan:

  • Halaman 1: Cover – judul “Rainy Days”, stiker hujan, gambar langit gelap
  • Halaman 2: Moodboard – potongan majalah, palet warna, daun kering
  • Halaman 3: Kutipan – 1 quote besar dengan ilustrasi pendukung
  • Halaman 4: Cerita pribadi – catatan harian pas hujan pertama
  • Halaman 5: Playlist hujan – lagu-lagu mellow buat nemenin baca jurnal

Gunakan garis bantu pensil dulu kalau lo tipe visual planner.

Langkah 4: Tambahkan Ilustrasi Simpel Tapi Kuat

Ilustrasi gak harus ribet. Justru yang simpel lebih emosional kalau ditempatkan tepat.

Ide Ilustrasi Bertema Hujan:

  • Payung dan sepatu boots
  • Tetes air di jendela
  • Pemandangan kabut dari jendela
  • Tangan nempel di kaca
  • Gambar kopi panas, selimut, buku terbuka

Lo bisa gambar sendiri atau pakai stiker. Yang penting, pas dengan cerita atau kutipan di halaman itu.

Langkah 5: Sisipkan Kutipan yang Ngena Banget

Kutipan bisa jadi center point. Pilih kata-kata yang mewakili perasaan lo atau suasana hati di hari itu.

Sumber Kutipan:

  • Puisi Sapardi, Rupi Kaur, atau quote Tumblr
  • Lirik lagu mellow
  • Kalimat lo sendiri (ya, lo bisa jadi penulis juga)
  • Kata-kata random di buku

Contoh Kutipan Powerful:

  • “Aku ingin mencintaimu dengan sederhana. Dengan kata yang tak sempat diucapkan hujan kepada daun-daun.” – Sapardi
  • “Some people feel the rain, others just get wet.” – Bob Marley
  • “Kalau hujan, ingatanku selalu balik ke kamu.”

Tulis kutipan dengan hand lettering, atau buat bubble word style biar visualnya catchy.

Langkah 6: Cerita Personal yang Jujur dan Nyata

Lo gak harus jago nulis. Yang penting: jujur.

Ide Isi Journaling:

  • Cerita tentang momen hujan pertama tahun ini
  • Flashback ke hujan paling berkesan (sama siapa?)
  • Rasa yang lo rasain saat hujan turun tengah malam
  • Apa arti hujan buat lo: healing, kesedihan, pengingat?

Gabungin cerita ini sama ilustrasi, stiker, dan kutipan buat nuansa yang menyatu.

Langkah 7: Finishing Touch Biar Lebih Hidup

Detail yang Bikin Halaman Lebih Hidup:

  • Tetesan air pake cat atau spidol putih
  • Sobekan tisu teh buat efek noda nostalgia
  • Washi tape transparan bergambar langit
  • Tambah stiker bintang/awan/angin
  • Simpan daun kecil, nota kopi, atau tiket yang berhubungan

Setelah semua selesai, halaman jurnal lo bakal kerasa banget “lo” dan bisa lo buka-buka kapan aja buat ngerasain lagi vibe hujannya.


FAQ – Tentang Journaling Musim Hujan

1. Apakah journaling harus tiap hari?
Gak harus. Journaling tuh tentang momen dan emosi, bukan konsistensi angka.

2. Gimana kalau gak bisa gambar?
Gunakan stiker, potongan majalah, atau ilustrasi cetak. Gak ada aturan wajib gambar sendiri.

3. Bisa gak journaling ini dibikin digital?
Bisa banget. Pakai app kayak GoodNotes atau Procreate, dan lo tetap bisa kasih gaya sketsa dan kutipan.

4. Journaling ini buat siapa?
Buat diri lo sendiri. Tapi kalau mau dishare, bisa jadi inspirasi juga buat orang lain.

5. Harus pakai kutipan terkenal?
Gak juga. Kutipan dari hati lo sendiri malah lebih “lo banget”.

6. Apa ini bisa dijadikan karya seni atau portofolio?
Of course! Banyak seniman dan kreator mulai dari jurnal pribadi dan berkembang jadi karya publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *